Rabu, 19 Juni 2013

Pentingnya Analisis Macro-Environment dalam Pemasaran Digital

Dalam merencanakan strategi pemasaran digital atau internet marketing, pelaku pemasaran haruslah melakukan analisis macro-environment terlebih dahulu.

Macro-environment adalah faktor-faktor eksternal yang mempengaruhi bisnis atau perusahaan. Pada artikel ini, akan dibahas secara spesifik beberapa elemen macro-environment yang mempengaruhi strategi pemasaran digital suatu perusahaan.

Ada tiga faktor kunci dalam lingkungan makro internet marketing, yaitu faktor ekonomi, faktor hukum atau legal, serta faktor sosial.

Faktor ekonomi terkait erat dengan daya beli masyarakat. Saat ini, di Indonesia dan beberapa negara berkembang lain khususnya, terjadi fenomena emerging middle class yang membuat purchasing power dari masyarakat meningkat. Masyarakat pun memiliki disposable income lebih tinggi yang membuat konsumsi mereka terhadap mobile gadget meningkat. Dengan peningkatan penggunaan mobile gadget ini, jumlah konsumen yang memiliki akses internet juga meningkat, sehingga konsumen menjadi lebih reachable. Pelaku pemasaran tentunya dapat memanfaatkan fenomena yang berkembang ini untuk memaksimalkan dominasi arus informasi melalui mobile marketing.

Elemen lingkungan makro yang kedua adalah faktor hukum atau legal. Setiap negara memiliki regulasi tersendiri yang mengatur tentang penggunaan internet. Contohnya, China yang menganut idealisme komunis memblokir penggunaan YouTube dan  beberapa situs lain termasuk layanan search engine Google. Dalam menyasar konsumen di China, tentunya pemasar harus mempertimbangkan adanya regulasi ini. Selain itu, hukum mengenai Hak Kekayaan Intelektual juga merupakan salah satu regulasi penting yang berkaitan erat dengan internet marketing. Dalam membuat ataupun mengambil konten, perusahaan tidak boleh melupakan adanya hak-hak kekayaaan intelektual terhadap tulisan ataupun gambar, sehingga tidak menimbulkan masalah dalam jangka panjang.

Faktor penting terakhir adalah faktor sosial, yang berkaitan erat dengan budaya masyarakat. Salah satu budaya unik dari masyarakat Indonesia adalah budaya “nongkrong”. Orang Indonesia sangat senang berkelompok dan membentuk komunitas. Tentunya, hal ini mempermudah aplikasi viral marketing yang sangat efektif untuk menyebarkan informasi. Tidak hanya pada pemasaran offline, pada pemasaran melalui internet pun pelaku pemasaran dapat memanfaatkan komunitas-komunitas ini. Community-based approach adalah strategi pemasaran digital yang efektif untuk menciptakan word-of-mouth melalui pemasaran viral.
 
Selain tiga faktor di atas, beberapa faktor macro-environment yang lain adalah faktor politik, faktor teknologi, dan faktor lingkungan dari macro-environment itu sendiri. Dengan melakukan analisis macro-environment sebelum menyusun strategi, pemasar akan memiliki insight yang lebih dalam tentang situasi pasar yang akan dimasukinya.
 
sumber :Raisa Nabila

1 komentar: